Ringkasan Materi BAB 1 Pkn kelas 11 Budaya Politik di Indonesia
Budaya Politik - Pengertian "budaya" bersumber dari bahasa sansekerta, yaitu buddhaya yg merupakan bentuk jamak dari kata buddhi, yg berarti akal. Selanjutnya dikembangkan menjadi kata budidaya yg artinya performa nalar budi seseorang ataupun kelompok orang.
Budaya politik juga dapat diartikan sebagai pola perilaku masyarakat dalam kehidupan bernegara, penyelenggaraan administrasi negara, politik pemerintahan, hukum, istiadat kebiasaan yg dihayati oleh seluruh anak buah masyarakat setiap harinya.
Berikut ini beberapa arti budaya politik yg bisa dijadikan pedoman untuk lebih memahaminya dengan cara teoritis
- Hakikat dan ciri budaya politik menyangkut persoalan nilai-nilai ialah prinsip dasar yg melandasi sebuah pandangan nasib yg berafiliasi dengan persoalan tujuan.
- Budaya politik ialah sudut politik dari nilai-nilai yg terdiri atas pengetahuan, budaya istiadat, takhayul, dan mitos. Semua dikenal dan diakui oleh sebagian besar masyarakat.
- Budaya politik bisa dilihat dari sudut doktrin dan sudut generiknya. Doktrin menekankan pada materi, semacam sosialisme, demokrasi, alias nasionalisme. Generik menganalisis bentuk, peranan dan ciri-ciri budaya politik semacam militan, utopis, terbuka alias tertutup.
- Bentuk budaya politik menyangkut sikap dan norma yaitu sikap terbuka dan tertutup. Sikap dan norma tersebut ialah pola kepemimpinan (konformitas alias mendorong inisiatif kebebasan), sikap kepada mobilitas (mempertahankan status quo, mendorong mobilitas) dan prioritas kebijakan (menekankan ekonomi alias politik).
Budaya politik ialah perwujudan dari nila-nilai politik yg dianut oleh sekelompok masyarakat, bangsa, alias negara yg diyakini sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan politik kenegaraan.
Berikut ini beberapa arti budaya politik menurut pendapat para pakar ilmu politik
Rusadi Sumintapura
Budaya politik ialah pola tingkah laku individu dan orientasinya kepada kehidupan politik yg dihayati oleh para anak buah sebuah sistem politik.
Alan R. Ball
Budaya politik ialah sebuah susunan yg terdiri atas sikap, kepercayaan, emosi, dan nilai-nilai masyarakat yg berafiliasi dengan sistem politik dan isu-isu politik.
Gabriel A.Almond dan Sidney Verba
Budaya politik ialah sebuah sikap orientasi politik yg khas dari warga negara kepada sebuah sistem politik dengan aneka jenis bagiannya dan sikap kepada peranan warga negara yg ada dalam sistem itu.
Austin Renney
Budaya politik ialah seperangkat pandangan mengenai politik dan pemerintahan yg dipegang dengan cara bersama-sama, sebuah pola orientasi-orientasi kepada objek-objek politik.
Larry Diamond
Budaya politik ialah keyakinan, sikap, nilai-nilai, ide-ide, sentimen, dan evaluasi sebuah masyarakat mengenai sistem politik negeri mereka dan peran masing-masing individu dalam sistem itu.
Samuel Beer
Budaya poltiik ialah nilai-nilai keyakinan dan sikap-sikap emosi mengenai bagaimana sebuah pemerintahan seharusnya dilaksanakan dan mengenai apa yg wajib dilakukan oleh pemerintah.
Marbun
Budaya politik ialah pandangan politik yg memengaruhi sikap, orientasi, dan opsi politik dari seseorang.
Mochtar Masoed dan Colin MacAndrews
Budaya politik ialah sikap dan orientasi warga sebuah negara kepada kehidupan pemerintahan negara dan politiknya.
Berdasarkan beberapa pendapat mengenai arti budaya politik diatas, bisa disimpulkan sebagai berikut.
- Budaya politik lebih mengedepankan non-aktual semacam orientasi,sikap, nilai-nilai, dan kepercayaan.
- Hal-hal yg diorientasikan dalam budaya politik ialah sistem politik semacam komponen struktur dan manfaat dalam sistem politik.
- Budaya politik ialah deskripsi konseptual yg menggambarkan komponen-komponen budaya politik dalam jumlah besar.
Dengan memahami budaya politik, kita akan mendapatkan paling setidaknya dua manfaat, yaitu sebagai berikut.
- Mengetahui sikap-sikap warga negara kepada sistem politik akan memengaruhi tuntutan, tanggapan, dukungan dan orientasinya kepada sistem politik itu.
- Dengan memahami kekerabatan antara budaya politik dengan sistem politik, masing-masing individu melakukan kegiatannya dalam sistem politik alias faktor-faktor apa yg menyebabkan terjadinya pergeseran politik bisa dimengerti.
Almond dan Verba membagi Orientasi Politik menjadi menjadi tiga bagian, Yaitu :
- Orientasi Kognitif, ialah pengetahuan masyarakat mengenai sistem politik, peran dan segala kewajibannya dan input dan outputnya.
- Orientasi Afektif, ialah perasaan masyarakat kepada sistem politik dan perannya, dan para pelaku dan penampilannya.
- Orientasi Evaluatif, ialah keputusan dan pendapat masyarakat mengenai objek-objek politik yg dengan cara tipikal melibatkan kualitas moral yg ada dalam masyarakat dengan kriteria.
Ciri-ciri Budaya Politik
Berdasarkan latar belakang dan arti budaya politik di atas, jadi bisa diketahui ciri-ciri budaya politik dalam masyarakat sebagai berikut.
- Adanya nilai-nilai keyakinan dan sikap emosi kepada pemerintah.
- Adanya sikap dan orientasi warga negara kepada sistem yg dijalankan.
- Adanya kepedulian dan kesadaran individu, masyarakat dan warga negara kepada proses penyelenggaraan negara.
- Adanya asa individu alias warga negara untuk memengaruhi alias mengendalikan pemerintah.
Rusadi kantaprawira di dalam bukunya yang berjudul "Sistem Politik Indonesia" menyebutkan adanya beberapa ciri dari budaya politik Indonesia, sebagai berikut.
1. Adanya sub budaya yg tak sedikit beraneka ragam, Hal ini sebab Indonesia mempunyai tak sedikit suku yg mana masing-masing suku tersebut mempunyai budaya sendiri-sendiri.
2. Budaya politik Indonesia bersifat parokial, subjek di satu pihak dan partisipan di lain pihak.
3. Sifat ikatan primordial yg tetap kuat yg dikenali melewati indikator berupa sentimen kedaerahan, kesukuan, dan keagamaan.
4. Kecenderungan budaya politik indonesia yg tetap mengukuhi sifat paternalisme dan sifat patrimonial.
5. Dilema interaksi mengenai introduksi modernisasi (dengan segala konsekuensinya) dengan pola-pola yg telah lama berakar sebagai tradisi dalam masyarakat.
Menurut Gabriel Almond dan Verba menyebutkan objek orientasi politik warga negara ialah sistem politik. Tiap sistem politik terbagi ke dalam 3 golongan sebagai berikut.
1. Peranan alias struktur dari sebuah institusi politik semacam legislatif, eksekutif, alias birokrasi.
2. Para pemegang jabatan alias pelaku dari sebuah institusi negara semacam pemimpin monarki, legislator, dan administrastrator.
3. Kebijakan, keputusan, dan penguatan keputusan yg dibangun oleh para aktor di dalam negara.
Macam-macam Budaya Politik
Menurut Gabriel Almond dan Sidney Verba ada 3 jenis alias macam budaya politik.
Budaya Politik Parokial
Merupakan budaya politik dimana terbatas pada wilayah alias lingkup kecil dan sempit dan bersifat tradisional. Dalam jenis ini tingkat partisipasi politik rakyat sangat rendah, sebab hal pengetahuan dan pendidikan yg rendah.
Ciri-ciri budaya Politik Parokial antara lain sebagai berikut :
- Berlangsung dalam sistem tradisional yg sederhana dimana diferensiasi politik sangat minim.
- Tidak ada peran-peran politik yg terspesialisasi dalam masyarakat
- Frekuensi orientasi kepada sistem politik dengan cara umum, objek-objek input, objek-objek output, dan kesadaran eksklusif sebagai partisipan aktif sangat rendah bahkan nyaris tak ada.
- Para subjek tak menginginkan apapun dari sistem politik.
- Tidak ada harapan-harapan perubahan substantif yg bakal dilahirkan oleh sistem politik
Budaya Politik Subjek
Anggota masyarakat sebetulnya telah mempunyai minat, perhatian dan kesadaran kepada sistem politik, terutama kepada sudut output (keputusan-keputusan publik). Namun, frekuensi perhatiannya kepada sudut input sistem politik cenderung sangat rendah. Kesadaran mereka sebagai aktor politik relatif tak ada. Pada jenis ini, masyarakat relatif lebih maju dari sisi sosial ekonominya, tetapi belum mempunyai kesadaran berpolitik (pasif).
Ciri-ciri budaya Politik Subjek antara lain :
- Orientasi subjek lebih bersifat afektif dan normatif dari pada kognitif
- Umumnya berjalan dalam masyarakat yg tak mempunyai struktur input yg terdiferensiasikan
- Frekuensi orientasi politik kepada sistem itu lumayan tinggi, melainkan frekuensi orientasi eksklusif sebagai partisipan aktif cenderung rendah.
- Kekerabatan dengan sistem politik dengan cara keseluruhan dan dengan output administratif pada dasarnya lebih ialah kekerabatan pasif
- Para subjek menyadari dan mendapatkan dengan cara pasif otoritas pemerintah.
Budaya Politik Partisipan
Ditandai dengan kesadaran politik yg tinggi dari anak buah masyarakat/individu.
Ciri-ciri budaya Politik Partisipan antara lain :
- Kekerabatan dengan sistem politik dengan cara keseluruhan dan dengan output administratif ialah kekerabatan aktif
- Berjalan dalam sistem modern yg kompleks dimana ada diferensiasi politik
- Frekuensi orientasi politik kepada sistem politik dengan cara keseluruhan dan kesadaran eksklusif sebagai partisipan aktif sangat tinggi.
- Para partisipan menyadari dan menyikapi otoritas pemerintah dengan cara aktif dan kritis
Faktor-faktor yg menyebabkan berkembangnya Budaya Politik
antara lain ialah sebagai berikut.
- Munculnya konflik antar elit politik.
- Pendidikan dan Modernisasi
- Pengaruh kaum intelektual dan elit politik
- Perubahan stuktur kelas sosial ekonomi
- Bekembangnya sistem komunikasi dan media informasi
- Keterlibatan pemerintah dalam beberapa bidan kehidupan yg terus luas
Tipe-Tipe Budaya Politik
Budaya Politik Tradisional
Merupakan budaya politik yg mengedepankan satu budaya dari etnis tertentu yg ada di Indonesia.contohnya budaya politik yg pergi dari paham masyarakat jawa terjadi ketika soeharto memimpin negeri ini selagi lebih dari tiga dekade.
Adanya kekerabatan yg bersifat patron klien. contohnya kekerabatan antara baginda dan pembantunya.
Budaya Politik Islam
- Budaya politik yg lebih mendasarkan idenya pada keyakinan dan kualitas agama islam.
- Orientasi budaya politik berdasarkan nilai-nilai agama
- Dipelopori oleh sekelompok santri
Budaya Politik Modern
- Budaya politik yg mencoba meninggalkan karakter etnis tertentu alias agama tertentu
- Dalam perkembangannya tak mengedepankan budaya etnis tertentu alias agama tertentu.
- Bersifat kuat dan berpengaruh yg didalamnya tersedia beragram subkultur semacam kelompok birokrat, intelektual, dan militer.
Clifford Geertz membagi budaya politik yg berkembang dalam masyarakat indonesia menjadi 3 Yaitu :
Budaya Politik Abangan
adalah budaya politik masyarakat yg menekankan aspek-aspek animisme alias kepercayaan kepada roh halus yg bisa memengaruhi nasib manusia. semacam contohnya tradisi slametan, upacara budaya dan lainya sebagainya.
Budaya Politik Santri
adalah budaya politik masyarakat yg menekankan aspek-aspek keagamaan, terutama agama islam.
Budaya Politik Priyayi
adalah budaya politik masyarakat yg menekankan keluhuran tradisi. kelompok priyayi tak jarang kali di kontraskan dengan kelompok petani.
Berikut ini sikap budaya politik yg berkembang dalam masyarakat yang digolongkan menjadi beberapa tipe, antara lain sebagai berikut
- Budaya Politik Radikal yaitu sikap politik seseorang yg menghendaki perubahan/tindakan dengan cara cepat apabila butuh dengan kekerasan
- Budaya Politik Moderat yaitu sikap politik yg tak mendapatkan sepenuhnya perubahan tetapi perubahan dengan cara wajar tetap mau mendengarkan pendapat orang-orang lain
- Budaya Politik Liberal yaitu sikap politik yg menghendaki adanya keleluasaan individu dengan cara utama dalam mencapai tujuan
- Budaya Politik Status Quo yaitu sikap politik dari sebuah rezim yg tak menghendaki perubahan dalam masyarakat dan berusaha mempertahankan semua tatanan kehidupan yg telah ada.
- Budaya Politik Konservatif yaitu sikap politik yg kolot alias sikap yg telah puas dengan apa yg ada kini dan cenderung menentang adanya perubahan.
Sekian itu saja yang dapat DuniaBelajar bagikan, semoga rangkuman materi PKN smk kelas 11 bab 1 mengenai budaya politik ini dapat memberikan informasi kepada anda.
Terimakasih atas kunjungannya.
0 Response to "Ringkasan Materi BAB 1 Pkn kelas 11 Budaya Politik di Indonesia"
Posting Komentar